Rontgen dan Kolapsnya Bayi C
Bayi C lahir dengan berat 800 gram pada Juni 2015, dalam usia kehamilan 30 minggu. Pada malam tanggal 13 Juni, saat berada di ruang perawatan intensif, kondisi bayi tersebut secara tiba-tiba memburuk.
Lucy Letby dihukum karena diduga sengaja mengalirkan udara ke dalam perut bayi melalui selang hidung, yang menyebabkan si bayi kolaps. Salah satu aspek penting dari kasus ini adalah hasil rontgen yang diambil pada tanggal 12 Juni, yang sering kali disebut selama persidangan.
Dalam laporan praperadilan, dua saksi dari pihak penuntut menyatakan bahwa hasil rontgen menunjukkan pembengkakan pada perut bayi, yang kemungkinan besar disebabkan oleh pompa udara yang “secara sengaja” melalui selang hidung.
Namun, Dr. Michael Hall, seorang spesialis anak yang berfokus pada perawatan bayi baru lahir dan menjadi konsultan panditpradeepjimishra.com pembela dalam persidangan tersebut, menyatakan kepada BBC bahwa hasil rontgen tidak menunjukkan adanya tindakan yang merugikan bayi tersebut. Tim pembela Letby tidak pernah memanggil Hall untuk bersaksi selama persidangan.
“Ada beberapa kemungkinan penyebab mengapa gas berlebih dapat muncul di perutnya,” ungkapnya.
Dia berpendapat bahwa kondisi tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh dukungan pernapasan yang diterima oleh si bayi. Selain itu, disebutkannya bahwa rontgen tersebut malah memberikan indikasi kuat tentang adanya penyumbatan usus.
Letby tidak bertugas pada hari pengambilan gambar rontgen, dan tercatat bahwa ia tidak bekerja sebelum bayi itu lahir—informasi ini juga disampaikan kepada juri.
Saat banding, jaksa berpendapat bahwa Letby mungkin telah mengunjungi rumah sakit saat tidak bertugas, tetapi tidak memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut.
Informasi yang disampaikan kepada juri adalah bahwa Bayi C berada dalam kondisi stabil, dan tidak ada yang mencurigai bahwa keadaan bayinya akan memburuk menjelang usia empat hari.
BBC mendiskusikan hal ini dengan lima dokter senior yang meninjau rekam medis bayi yang dibuka di persidangan.
Kelima dokter itu sepakat bahwa Bayi C sebenarnya menghadapi risiko tinggi akibat kelahirannya yang prematur. Ia seharusnya mendapatkan perawatan di unit yang lebih khusus, dengan pemeriksaan setidaknya dua kali sehari.
“Saya percaya mereka tidak menyadari bahwa bayi tersebut mengalami penyumbatan usus yang telah menimbulkan berbagai masalah,” ungkap Colin Morley, seorang profesor emeritus neonatologi di Universitas Cambridge.
Dia menegaskan bahwa seharusnya seorang ahli bedah memberikan pendapat segera mengenai kondisi bayi tersebut. Pembedahan mungkin diperlukan untuk menyelamatkan nyawa bayi.
Morley menyatakan kepada BBC bahwa ia “sangat yakin” Bayi C meninggal akibat sebab alami.
Ia menyebut gagasan bahwa seseorang secara paksa memasukkan udara ke dalam perut bayi melalui selang hidung sebagai “hipotesis yang sangat aneh” dan tidak cukup untuk menyebabkan kematian bayi tersebut.
Tentu saja, foto rontgen bukanlah satu-satunya bukti yang digunakan untuk menghukum Letby atas tuduhan tersebut.
Jaksa berpendapat bahwa serangkaian pesan singkat dari Letby menunjukkan bahwa ia sangat ingin berada di dekat kamar tempat Bayi C dirawat, meskipun ia bukan perawat yang ditugaskan.
Perawat lain melaporkan melihat Letby berdiri dekat ranjang bayi ketika kondisi bayi tersebut kolaps.
Informasi lain yang muncul di pengadilan menyebutkan bahwa Letby berperilaku aneh setelah kematian Bayi C, dan seorang perawat sempat mencari orang tua bayi tersebut di Facebook.
Kerusakan Hati
Bayi O merupakan salah satu dari tiga bersaudara yang lahir pada Juni 2016. Selama persidangan, kondisi awalnya disebut stabil, namun tiba-tiba memburuk dengan signifikan dan ia meninggal pada sore hari tanggal 23 Juni.
Seorang ahli patologi yang dihadirkan oleh penuntut dalam kasus ini berpendapat bahwa Bayi O mengalami “cedera benturan” pada hati, mirip dengan cedera akibat kecelakaan lalu lintas.
Namun, seorang ahli patologi perinatal senior mengungkapkan keprihatinan atas cara pembahasan mengenai patologi dilakukan selama persidangan.
Secara umum, tugas ahli patologi adalah untuk mendiagnosis penyakit pasien melalui analisis laboratorium, sementara “perinatal” mencakup periode sebelum dan setelah kelahiran bayi.